Biro Psikolog

Mengatasi Overthinking dengan Teknik Psikologi

Overthinking bisa membuat hidup terasa berat—pikiran berputar tanpa henti, sulit tidur, hingga sulit fokus. Artikel ini membahas penyebab overthinking dan teknik psikologi praktis seperti CBT, mindfulness, dan self-compassion untuk membantu mengendalikannya.

Apa Itu Overthinking?

Overthinking adalah kondisi ketika seseorang terus-menerus memikirkan hal-hal secara berlebihan, termasuk kesalahan masa lalu, ketakutan masa depan, atau skenario terburuk yang belum tentu terjadi. Akibatnya, pikiran terasa penuh, tubuh tegang, dan produktivitas menurun.

Dampak Negatif Overthinking

  • Kesehatan mental terganggu → meningkatkan risiko stres, kecemasan, hingga depresi.
  • Sulit tidur → karena otak terus aktif memikirkan banyak hal.
  • Kehilangan fokus → pekerjaan atau aktivitas terganggu.
  • Hubungan sosial terpengaruh → terlalu banyak khawatir bisa membuat komunikasi dengan orang lain menjadi tidak sehat.

Teknik Psikologi untuk Mengatasi Overthinking

  1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) CBT membantu mengidentifikasi pola pikir negatif lalu menggantinya dengan pikiran yang lebih realistis. Misalnya, alih-alih berpikir “Aku pasti gagal”, ubahlah menjadi “Aku akan mencoba sebaik mungkin, hasilnya bisa aku evaluasi nanti.”
  2. Mindfulness Melatih diri untuk hadir di momen saat ini. Dengan mindfulness, pikiran tidak mudah terjebak pada masa lalu atau cemas berlebihan tentang masa depan. Teknik sederhana seperti meditasi pernapasan bisa membantu.
  3. Menulis Jurnal (Journaling) Menuangkan pikiran di atas kertas dapat membantu melepas beban mental. Jurnal juga bisa digunakan untuk mengenali pola overthinking yang sering muncul.
  4. Self-Compassion Seringkali overthinking muncul karena kita terlalu keras pada diri sendiri. Belajar memberi diri sendiri pengertian dan kasih sayang bisa meredakan tekanan batin.
  5. Teknik Grounding Gunakan teknik “5-4-3-2-1”: sebutkan 5 hal yang dilihat, 4 hal yang disentuh, 3 hal yang didengar, 2 hal yang dicium, dan 1 hal yang dirasakan. Cara ini membantu otak kembali fokus pada realita saat ini.

Cara Mencegah Overthinking

  • Buat batas waktu berpikir → misalnya hanya 10 menit untuk memikirkan solusi suatu masalah.
  • Lakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan.
  • Kurangi paparan media sosial jika membuat cemas.
  • Fokus pada hal-hal yang bisa dikontrol, bukan hal-hal di luar kendali.

Overthinking adalah hal yang wajar, tetapi jika berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan kualitas hidup. Dengan menerapkan teknik psikologi seperti CBT, mindfulness, journaling, dan self-compassion, kita bisa lebih mengendalikan pikiran. Ingat, kuncinya bukan menghilangkan pikiran sepenuhnya, melainkan belajar mengelola agar tidak menguasai hidup kita.

Hasil Tes Anda

Ringkasan Skor: D=0, A=0, S=0

  • Depresi (D):
  • Kecemasan (A):
  • Stres (S):

Terima kasih 🙏

Terima kasih telah mengisi kuesioner ini! Kami berharap hasilnya dapat membantu Anda lebih memahami kondisi psikologis dan mendukung kesejahteraan mental Anda.

Catatan penting

Hasil tes ini merupakan skrining awal dan bukan diagnosis medis. Informasi ini akan kami gunakan untuk menentukan langkah selanjutnya—misalnya rekomendasi layanan konseling atau terapi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Maya Ristyana, M.Psi, Psikolog

Psikolog Pendidikan

Bidang Keahlian
Alumnus

Identifikasi permasalahan dan penanganan terkait kesiapan masuk sekolah, pengembangan diri, minat dan bakat,bimbingan karir, pendidikan siswa berkebutuhan khusus, konseling dalam dunia pendidikan (motivasi belajar, burnout akademik, stres akademik, konsep diri akademik, dsb) serta permasalahan da’am lingkungan sosial.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Reygita Afriani J, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Gangguan depresi, kecemasan, stress, hubungan sosial dan interpersonal (pacaran, pra-pernikahan, pernikahan, keluarga, teman, dll), kepercayaan diri, pengelolaan emosi, penerimaan diri, dan self harm.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Nadiah Al Khairiyah, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Gangguan depresi, kecemasan, trauma, relasi interpersonal dan konsultasi persiapan pranikah-pernikahan, tumbuh kembang, anak berkebutuhan khusus.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Saifaturahmi Hidayat, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Menangani klien dengan kondisi trauma psikologis, menemukan jati diri dan mengembangkan potensi positif yang dimiliki.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Afifah Hana Wahyuni, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Isu terkait stress, kecemasan, depresi, trauma, self-estem issue, adiksi, sexual education (growth & development coaching), Pengembangan diri (Pendidikan dan karir), gangguan somatisasi (terkait dengan gejala tubuh), regulasi emosi, kedukaan, konsultasi pra nikah dan pernikahan, masalah terkait interaksi sosial, masalah adaptasi, motivani belajar yg rendah pada anak, deteksi tumbuh kembang, ABK, dsb

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx