Biro Psikolog

Regulasi Emosi untuk Kehidupan Sehari-hari

Regulasi emosi adalah kemampuan mengenali, memahami, dan mengarahkan emosi agar respons tetap sehat dan sejalan dengan nilai pribadi. Keterampilan ini membantu menghadapi tekanan, menjaga relasi, dan membuat keputusan lebih tenang dalam berbagai situasi.

Apa itu Regulasi Emosi?
Regulasi emosi bukan menekan atau mengabaikan perasaan, melainkan memberi ruang untuk merasakannya sambil memilih respons yang paling bermanfaat. Dengan keterampilan ini, emosi menjadi sinyal informasi, bukan pengendali perilaku.

Tanda Regulasi Emosi yang Baik

  • Mampu memberi nama emosi dengan jelas seperti marah, cemas, sedih, atau kecewa.

  • Dapat menunda reaksi impulsif dan memilih tindakan yang lebih efektif.

  • Emosi naik-turun lebih stabil, kembali ke kondisi netral lebih cepat.

Teknik Praktis yang Bisa Dicoba

  • Name it to tame it: beri nama emosi spesifik dan skornya 1–10; penamaan menurunkan intensitas dan meningkatkan kendali.

  • RAIN: Recognize (kenali), Allow (izinkan hadir), Investigate (selidiki di tubuh/pikiran), Nurture (rawat dengan belas kasih diri).

  • Reappraisal/Persepsi Ulang: ubah sudut pandang dari “Ini bencana” menjadi “Ini tantangan yang bisa dipetakan langkahnya.”

  • Opposite Action: saat muncul dorongan menarik diri, lakukan tindakan berlawanan yang adaptif seperti mengirim pesan klarifikasi atau hadir sebentar di pertemuan.

  • Self-Soothing 5 Indera: siapkan daftar cepat—musik menenangkan, aroma favorit, selimut hangat, minuman herbal, visual yang menyejukkan.

  • Check-in 3x sehari: alarm pagi–siang–malam untuk menanyakan “Apa yang kurasakan? Apa kebutuhanku? Langkah kecil apa yang dapat diambil?”

Integrasi di Tempat Kerja dan Rumah

  • Gunakan jeda 90 detik saat emosi memuncak sebelum membalas pesan atau berbicara.

  • Terapkan aturan “kalimat pertama fakta” saat berdiskusi: mulai dengan data sebelum opini.

  • Buat ritual transisi pulang: napas diafragma 3 menit agar beban kerja tidak terbawa ke rumah.

Kapan Perlu Bantuan Profesional

  • Emosi terasa intens dan menetap hingga mengganggu tidur, nafsu makan, atau relasi.

  • Muncul pola ledakan marah, menarik diri ekstrem, atau perilaku impulsif berulang.
    Pendampingan dengan psikolog dapat meliputi pelatihan keterampilan DBT (mindfulness, toleransi distres, regulasi emosi, interpersonal effectiveness) dan latihan lembar kerja yang dipersonalisasi.

Hasil Tes Anda

Ringkasan Skor: D=0, A=0, S=0

  • Depresi (D):
  • Kecemasan (A):
  • Stres (S):

Terima kasih 🙏

Terima kasih telah mengisi kuesioner ini! Kami berharap hasilnya dapat membantu Anda lebih memahami kondisi psikologis dan mendukung kesejahteraan mental Anda.

Catatan penting

Hasil tes ini merupakan skrining awal dan bukan diagnosis medis. Informasi ini akan kami gunakan untuk menentukan langkah selanjutnya—misalnya rekomendasi layanan konseling atau terapi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Maya Ristyana, M.Psi, Psikolog

Psikolog Pendidikan

Bidang Keahlian
Alumnus

Identifikasi permasalahan dan penanganan terkait kesiapan masuk sekolah, pengembangan diri, minat dan bakat,bimbingan karir, pendidikan siswa berkebutuhan khusus, konseling dalam dunia pendidikan (motivasi belajar, burnout akademik, stres akademik, konsep diri akademik, dsb) serta permasalahan da’am lingkungan sosial.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Reygita Afriani J, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Gangguan depresi, kecemasan, stress, hubungan sosial dan interpersonal (pacaran, pra-pernikahan, pernikahan, keluarga, teman, dll), kepercayaan diri, pengelolaan emosi, penerimaan diri, dan self harm.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Nadiah Al Khairiyah, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Gangguan depresi, kecemasan, trauma, relasi interpersonal dan konsultasi persiapan pranikah-pernikahan, tumbuh kembang, anak berkebutuhan khusus.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Saifaturahmi Hidayat, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Menangani klien dengan kondisi trauma psikologis, menemukan jati diri dan mengembangkan potensi positif yang dimiliki.

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx
Afifah Hana Wahyuni, M.Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Bidang Keahlian
Alumnus

Isu terkait stress, kecemasan, depresi, trauma, self-estem issue, adiksi, sexual education (growth & development coaching), Pengembangan diri (Pendidikan dan karir), gangguan somatisasi (terkait dengan gejala tubuh), regulasi emosi, kedukaan, konsultasi pra nikah dan pernikahan, masalah terkait interaksi sosial, masalah adaptasi, motivani belajar yg rendah pada anak, deteksi tumbuh kembang, ABK, dsb

Bio Psikolog

Nomor STR
xxxx-xxxx-xxxx-xx